12 Agustus 2012

BISNIS ONLINE SPEKTAKULER

Pesatnya perkembangan pengguna internet di seluruh pelosok dunia, merupakan peluang besar bagi kita untuk memanfaatkannya ke hal positif dan lebih menguntungkan. 
Dengan internet dapat dijadikan sebagai suatu sarana untuk berbisnis secara online.

Beberapa peluang bisnis online tanpa risiko dan telah terbukti keuntungannya :


Komisi Gratis | Bisnis Online Tanpa Modal



Justbeenpaid 
Investasi Spektakuler


 


eHaji.com | Waralaba Bisnis Travel Haji dan Umrah Mandiri





Bisnis Kepemilikan Saham
http://www.lukotoel.in/?mkm=3207011701680003
http://www.lukotoel.in/registrasi/?mkm=3207011701680003
http://www.lukotoel.in/registrasi/?mkm=82116403171
http://www.lukotoel.in/?mkm=82116403171

BACKLINKMONEY
http://www.backlinkmoney.in/?id=yuha17
http://www.backlinkmoney.in/?id=yuha17



16 Mei 2012

Makalah Evaluasi Diri


GURU PROFESIONAL
Oleh : Yudi Nugraha, S.Pd.

BAB I
LATAR BELAKANG

Istilah profesi sudah cukup dikenal oleh semua pihak, dan senantiasa melekat pada guru karena tugas guru sesungguhnya merupakan suatu jabatan profesional.
Sebutan profesi selalu dikaitkan dengan pekerjaan atau jabatan yang dipegang oleh seseorang, akan tetapi tidak semua pekerjaan atau jabatan dapat disebut profesi karena profesi menuntut keahlian para pemangkunya. Hal ini mengandung arti bahwa suatu pekerjaan atau jabatan yang disebut profesi tidak dapat dipegang oleh sembarang orang, akan tetapi memerlukan khusus untuk itu. Profesional mempunyai makna yang mengacu kepada sebutan tentang orang yang menyandang suatu profesi dan sebutan tentang penampilan seseorang dalam mewujudkan unjuk kerja sesuai dengan profesinya. Penyandangan dan penampilan profesional ini mendapat pengakuan, baik secara formal maupun informal. Pengakuan secara formal diberikan oleh suatu badan atau lembaga yang mempunyai kewenangan untuk itu, yaitu pemerintah dan atau organisasi profesi. Sedang secara informal pengakuan itu diberikan oleh masyarakat luas dan para pengguna jasa profesi. Sebagai contoh misalnya sebutan guru profesional adalah guru yang telah mendapat pengakuan secara formal berdasarkan ketentuan yang berlaku, baik dalam kaitan dengan jabatan ataupun dengan latar belakang pendidikan formalnya. Pengakuan ini dinyatakan dalam bentuk surat keputusan, ijazah, akta, sertifikat, baik yang menyangkut kualifikasi maupun kompetensi. Dalam UU Nomor 14 Tahun 2005 pasal 1 ayat (4) dinyatakan bahwa profesional adalah kemampuan melakukan pekerjaan sesuai dengan keahlian dan pengabdian diri kepada pihak lain.
Profesionalisme adalah sebutan yang mengacu kepada sikap mental dalam bentuk komitmen dari para anggota suatu profesi untuk senantiasa mewujudkan dan meningkatkan kualitas profesionalnya. Seorang guru yang memiliki profesionalisme yang tinggi akan tercermin dalam sikap mental serta komitmennya terhadap perwujudan dan peningkatan kualitas profesional melalui berbagai cara dan strategi. Ia akan selalu mengembangkan dirinya sesuai dengan tuntutan perkembangan zaman sehingga keberadaannya senantiasa memberikan makna profesional.
Profesionalitas adalah suatu sebutan terhadap kualitas sikap para anggota suatu profesi terhadap profesinya serta derajat pengetahuan dan keahlian yang mereka miliki untuk dapat melakukan tugas-tugasnya. Dengan demikian sebutan profesionalitas lebih menggambarkan suatu keadaan derajat keprofesian seseorang dilihat dari sikap, pengetahuan, dan keahlian yang diperlukan untuk melaksanakan tugasnya.
Profesionalisasi adalah suatu proses menuju kepada perwujudan dan peningkatan profesi dalam mencapai suatu kriteria yang sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Dengan profesionalisasi para guru secara bertahap diharapkan akan mencapai suatu derajat kriteria profesional sesuai dengan standar yang telah ditetapkan oleh undang-undang nomor 14 tahun 2005 yaitu berpendidikan S-1 atau D-IV dan telah lulus sertifikasi pendidik. Pada dasarnya profesionalisasi merupakan suatu proses berkesinambungan melalui berbagai program pendidikan, baik pendidikan prajabatan (preservice), maupun pendidikan dalam jabatan (in service).
Ciri profesi selanjutnya adalah kesejawatan, yaitu rasa kebersamaan diantara sesama guru, kesejawatan ini diwujudkan dalam persatuan para guru melalui organisasi profesi dan perjuangan, yaitu PGRI. Melalui PGRI para guru mewujudkan rasa kebersamaannya dan memperjuangkan martabat diri dan profesinya maka atas dasar prinsip silih asih, silih asuh dan silih asah.
Sebuah perjalanan panjang pribadi penulis berkiprah didunia pendidikan khususnya yang telah penulis jalani di SMP Negeri 1 Ciamis sejak tahun 1994, tentunya penuh dengan suka dan duka. Sebagai guru profesional sejatinya mesti penulis jalani dengan penuh kesabaran dan ketekunan karena sudah merupakan bentuk pengabdian yang memerlukan pemusatan pikiran dari aplikasi bidang studi yang penulis tekuni dulu di perguruan tinggi. Sudah barang tentu, secara tidak langsung memotivasi diri penulis untuk senantiasa berpikir, berbuat dan memberi yang terbaik bagi seluruh anak didik penulis dalam pembelajaran baik didalam kelas maupun diluar kelas misalnya dalam bentuk ekstrakurikuler. Semua itu tidak terlepas dari strategi pembelajaran yang baik guna memperoleh mutu pendidikan yang sesuai dengan peraturan yang telah ditetapkan pemerintah melalui Kementerian Pendidikan.
Berpikir positif  yang selalu penulis lakukan setiap menghadapi tugas mulia ini, karena dengan itu bisa menumbuhkan kepercayaan diri untuk melakukan aktivitas rutin yang selalu penulis hadapi setiap hari disekolah. Dukungan serta kerjasama yang baik dari pihak lembaga terutama dari kepala sekolah dan rekan-rekan pengajar dengan mengedepankan rasa solidaritas yang tinggi untuk mengukur kemampuan masing-masing, sangat memberikan kontribusi yang cukup besar kepada diri penulis untuk berkiprah lebih baik lagi khususnya di lingkungan sekolah dan umumnya didunia pendidikan secara luas. Selalu menjaga hubungan baik dengan masyarakat serta adanya keterbukaan untuk saling mengisi kekurangan adalah salah satu faktor penting dalam upaya pengembangan visi dan misi sekolah agar senantiasa terjalin kerjasama yang harmonis antara pihak lembaga sekolah dengan masyarakat itu sendiri. Dan penulis sebagai salah satu staf pengajar di SMPN 1 Ciamis ini, sudah sepantasnya bisa menjunjung tinggi dan melaksanakan kode etik guru secara baik.
Seperti kita ketahui bahwa tugas seorang guru itu tidaklah mudah, selain harus memiliki ilmu pengetahuan yang tinggi juga mesti memiliki kemampuan yang handal dibidangnya. Menjadi pendobrak inovasi melalui berbagai media pembelajaran yang nantinya akan diterapkan kepada para peserta didik, tentunya pembelajaran yang fleksibel tidak terkesan kaku dan monoton.
Dengan keikutsertaan penulis pada seleksi guru berprestasi ini, berharap bisa memperoleh pengalaman yang baik sebagai bentuk aktualisasi diri dalam pengembangan pendidikan yang nantinya layak dipersembahkan kepada seluruh peserta didik terutama yang ada di sekolah tempat penulis bertugas.
Setiap orang pasti memiliki keinginan meniti puncak untuk berusaha lebih baik dalam pencapaian suatu hal, tentunya penulis pun demikian. Dan visi hidup penulis adalah dengan ilmu dan kemampuan yang penulis miliki diharapkan bisa memberikan sesuatu yang terbaik bagi orang lain.
Berbagai pekerjaan akan lebih mudah dan menyenangkan apabila didasari dengan keikhlasan hati, hal ini telah penulis rasakan dan Alhamdulillah hasil yang diperoleh selalu baik dan tepat sasaran. Dalam melaksanakan tugas sebagai seorang guru tentunya diperlukan stategi dalam memberikan bentuk pengajaran supaya tidak terkesan bekerja seenaknya tanpa persiapan yang matang, sebagai contoh dalam mempersiapkan penyusunan administrasi guru, pemilihan buku paket yang relefan dengan RPP dan SILABUS.
Selaku pribadi yang pekerja keras selalu belum merasa puas dengan hasil yang dicapai, untuk itu penulis selalu menanamkan kedisiplinan dalam segala hal dan ulet dalam menghadapi setiap pekerjaan. Penulis kira ini merupakan hal yang mesti kita lakukan apabila ingin menghasilkan yang terbaik bagi setiap pekerjaan yang kita perbuat. Jujur dalam setiap tindakan merupakan hal yang prinsipil sehingga dari hasil pekerjaan yang kita lakukan akan selalu memberi berkah bagi diri sendiri dan tentunya akan mendapat kepercayaan dari orang lain, semua itu adalah merupakan perwujudan dari kerja keras yang telah dilakukan selama ini.



BAB II
PRESTASI YANG LAYAK
MENJADIKAN PENULIS SEBAGAI GURU BERPRESTASI

Sejak awal penulis menjadi guru tahun 1994, tentunya sudah cukup lama penulis mengabdi dengan ketekunan dan kesabaran serta selalu menjunjung tinggi etika penulis sebagai guru, alhamdullah berbagai pengalaman telah penulis peroleh dimulai sejak aktif di MGMP Bahasa Inggris tahun 1997, penulis sudah dipercaya untuk mengikuti workshop serta pelatihan-pelatihan kegiatan guru, hal ini merupakan modal awal bagi penulis untuk menimba ilmu dan pengalaman sesuai bidang yang penulis emban “guru bahasa Inggris”.
Dari modal pengalaman dan ilmu yang telah penulis peroleh tersebut, Alhamdulillah penulis diberikan kesempatan untuk mentransferkan dan mengamalkan apa yang pengalaman dan ilmu penulis  peroleh, yaitu dengan dipercayanya penulis menjadi instruktur maupun sebagai narasumber pada pelatihan-pelatihan, workshop dan kegiatan-kegiatan lain baik di sekolah maupun diluar sekolah. Tahun 1997 penulis sudah dipercaya untuk menjadi Ketua MGMP sekolah. Tentunya hal ini menjadikan penulis lebih dewasa dan termotivasi untuk senantiasa meningkatkan keilmuan penulis khususnya pembelajaran bahasa Inggris.
Kepercayaan tentunya tidak datang secara tiba-tiba. Atas dasar aktifitas dan pengalaman lebih yang penulis miliki, sejak SMP sampai ketika penulis sekolah di perguruan tinggi selalu aktif berorganisasi, bahkan diluar sekolah baik organisasi kepemudaan, organisasi kesenian karena memang seni khususnya seni tarik suara merupakan bakat yang penulis miliki, maupun kegiatan-kegiatan di lingkungan masyarakat dimana penulis tinggal, aktifitas berorganisasi menjadikan sesuatu yang sulit dipisahkan dari diri penulis. Barangkali untuk jabatan Ketua bukanlah hal asing bagi penulis untuk dilaksanakan. Oleh karena itulah, rekan-rekan guru memberikan kepercayaan kepada penulis untuk menjadi Ketua MGMP Bahasa Inggris di Komisariat 1 Ciamis mulai tahun 2004. Dengan kiprah penulis menjadi leader di MGMP Bahasa Inggris Komisariat 1 Ciamis, tentunya penulis harus bisa membawa rekan-rekan guru bahasa Inggris khususnya di komisariat 1 Ciamis agar bisa meningkatkan kompetensinya dalam pengajaran bahasa Inggris. Maka, pertemuan-pertemuan rutin selalu penulis laksanakan, sehingga diantara rekan guru di komisariat 1 Ciamis bisa saling berbagi dan tukar informasi tentang pembelajaran bahasa Inggris, baik metoda, teknik maupun saling berbagi materi. Dengan aktifitas-aktifitas yang selalu penulis lakukan dan dapat dirasakan manfaatnya oleg rekan-rekan guru, akhirnya kepercayaan lebih meningkat, dan penulis didaulat menjadi Ketua MGMP Bahasa Inggris Kabupaten Ciamis mulai tahun 2007 sampai sekarang.
Tentunya sangat ironis kalau penulis hanya mementingkan kegiatan-kegiatan diluar sekolah. Namun tidaklah demikian, bahkan penulis harus bisa memberikan contoh dan tauladan kepada rekan-rekan guru di sekolah lain bahwa penulis tidak hanya bisa berbicara saja, tetapi bisa membuktikan dan mengaplikasikannya di sekolah kepada siswa yang penulis ajar, dengan bukti bahwa Siswa di sekolah penulis harus bisa berprestasi dalam bahasa Inggris, dan penulis membuktikannya dengan membawa siswa menjadi Juara di ajang-ajang perlombaan atau kontes bahasa Inggris. Memberikan inovasi-inovasi dan gagasan-gagasan kepada sekolah agar selalu terdepan dalam prestasi dan inovasi, hal ini merupakan suatu kewajiban buat penulis, karena dengan penulis bisa memajukan prestasi sekolah berarti penulis sudah bisa menggarap ladang penulis agar selalu tumbuh subur.
Seiring perkembangan dan kemajuan sekolah, dimana SMPN 1 Ciamis menjadi  Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional. Penulis harus lebih membuka wawasan tidak hanya mencari dan menemukan di dalam negeri. Karena dengan sebutan Bertaraf Internasional, sekolah harus bisa berkomunikasi dan menjalin pertemanan dengan sekolah-sekolah di luar negeri. Maka, dengan modal kemampuan dalam mengoperasikan komputer dan internet penulis mencoba mencari celah untuk dapat berkoneksi dengan sekolah luar negeri. Akhirnya penulis memperoleh jalan melalui situs web British Council yang memiliki program jaringan antar sekolah di dunia yaitu CCO (Connecting Clasroom Online). Melalui situs inilah penulis bisa membawa siswa menjalin hubungan dengan sekolah di luar negeri. Dengan program Connecting Classroom Online ini, siswa melakukan kerjasama dan berbagi informasi dengan mengerjakan project-project yang disediakan oleh CCO. Salah satu sekolah yang sudah menjalin komunikasi dan terjadi kerjasama mengerjakan project adalah sekolah di Pakistan dan India. dan disini penulis ditunjuk menjadi kordinator CCO sekolah. Project yang telah dilaksanakan yaitu bertukar informasi tentang makanan tradisional. Dengan kesabaran dan ketekunan, penulis terus membimbing siswa bisa melakukan project tersebut sampai akhirnya dapat terselesaikan dengan baik.
Inovasi lain yang penulis gulirkan dalam pembelajaran di kelas adalah berkirim email dengan sekolah di luar negeri melalui situs web Epals Global Communication. Dengan epals global communication ini, siswa bisa saling tukar pengalaman dengan cara mengirimkan email. Alhamdulillah, dengan media pembelajaran melalui internet ini siswa bisa belajar menulis dengan senang. Sekolah yang telah berkoneksi melaui epals ini adalah sekolah yang berada di Amerika. Kegiatan ini begitu menyenangkan siswa walaupun penulis harus meluangkan waktu untuk selalu membuka email dalam mengontrol email siswa yang masuk baik yang dari luar maupun yang dikirim oleh siswa penulis.
Pengalaman dan prestasi yang tidak mudah penulis lupakan yaitu ketika penulis lolos pada seleksi program kegiatan Teacher Partnership ke Adelaide Australia Selatan tahun 2010 yang diselenggarakan oleh Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat. Selama satu bulan penulis melaksanakan kegiatan di Australia. Disana penulis mengikuti pelatihan selama kurang lebih 2 minggu, kemudian melakukan kunjungan dan observasi ke sekolah Seaview High School selama satu minggu dan mengikuti seminar-seminar yang dilaksanakan oleh Universitas South of Australia. Hal ini cukup memberikan pengalaman yang sangat berharga dalam hidup penulis bisa berinteraksi secara langsung dengan guru-guru yang berada diluar negeri, dan dari sini penulis mulai memperoleh pengalaman bagaimana menjalin kerjasama yang baik dengan sekolah-sekolah di luar negeri yang memiliki karakteristik yang berbeda dan kemajuan yang sangat pesat.
Februari 2011, penulis dicoba oleh sekolah untuk melakukan koneksi dan kerjasama dengan sekolah di Singapura dan Malaysia. Selama tiga bulan mulai November 2010 penulis melakukan pendekatan melalui email dengan sekolah di Singapura dan Malaysia. Dengan ketekunan dan kesabaran juga, akhirnya penulis dapat berkoneksi dengan beberapa sekolah di Singapura dan Malaysia dan berlanjut dengan kunjungan penulis secara langsung ke sekolahnya, akhirnya penulis dapat membawa siswa SMPN 1 Ciamis melaksanakan Students Partership Program yang dilaksanakan selama seminggu pada bulan Februari 2011. Hasil kunjungan ini, maka terjalin kerja sama dengan SMK Sultan Ismail Johor Malaysia, Maha Bodhi School Singapore dan Indonesian School of Singapore. Barangkali, itulah puncak prestasi kerja yang bisa penulis lakukan untuk membawa siswa membuka wawasan lebih luas sekaligus memberikan suatu nilai yang cukup berarti bagi sekolah dapat bekerja sama dengan sekolah yang berada di Australia, Singapura dan Malaysia.
Hal ini menjadikan kepercayaan rekan-rekan guru khususnya kepala sekolah untuk selalu melibatkan penulis membantu dalam mengelola dan bekerja memajukan sekolah selain tugas mengajar. Tahun 2000 dipercaya menjadi Pembantu Urusan Humas sampai tahun 2002, setelah itu tidak lagi menjadi Pembantu Urusan, tetapi menjadi Pembantu Kepala Sekolah urusan Humas, jabatan ini tidak tanggung-tanggung dipercayakan pada penulis, menjabat PKS urusan Humas sampai tahun 2010. Alhamdulillah, dengan kepercayaan yang dibebankan kepada penulis, penulis selalu dapat melakukan dan mengerjakan dengan baik dan memberikan hasil yang memuaskan. Maka, dengan kelebihan penulis dalam manajemen dan berkomunikasi, penulis sekarang dipercaya sebagai Manajemen Representative (Wakasek Bidang Manajemen) SMPN 1 Ciamis.



BAB III
PRESTASI DALAM KELUARGA DAN MASYARAKAT

Sebagai kepala keluarga dari istri dan tiga orang anak penulis, walaupun setiap hari berbagai aktifitas penulis lakukan. Namun, penulis tetap selalu mengutamakan dan menyempatkan diri untuk bercengkrama dengan anak, membimbing mereka dengan kasih penulisng dan mengarahkannya dengan agar mereka selalu memiliki tanggung jawab sebagai anak dan selaku pelajar untuk dapat meraih cita-cita yang mereka impikan dan didambakan orang tua. Dengan kesibukan penulis dan istri sebagai guru, penulis senantiasa memberikan wawasan dan pemahaman bahwa kita semua memiliki tanggung jawab yang harus dikerjakan dengan sebaik-baiknya agar tidak mengecewakan orang lain. Alhamdulillah, dengan kepercayaan yang penulis berikan kepada anak-anak penulis, anak penulis yang paling besar laki-laki berusia 16 tahun duduk di kelas 10 SMAN 1 Ciamis sejak SD sampai sekarang selalu memperoleh prestasi memuaskan di kelasnya, dan anak penulis yang ke dua perempuan berusia 13 tahun duduk di kelas 7 SMPN 1 Ciamis juga sejak SD sampai sekarang selalu berprestasi di kelasnya, untuk anak yang ke tiga laki-laki masih berusia tiga tahun.
Lingkungan ke dua setelah keluarga adalah masyarakat sekitar yaitu tetangga. Sebagai anggota masyarakat penulis selalu ingin memberikan sesuatu yang bermanfaat bagi tetangga dan lingkungan sekitar. Maka, tidak heran kalau mereka selalu melibatkan penulis dalam kegiatan-kegiatan di lingkungan baik tingkat RT, RW dan Kelurahan. Salah satunya untuk di lingkungan RW penulis terlibat sebagai sekretaris RW, dan untuk di tingkat kelurahan penulis juga aktif dalam organisasi kelurahan yaitu Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) yang membidangi Pemuda, Olah Raga dan Seni Budaya. Selain itu pula, penulis aktif dalam kegiatan organisasi social tingkat kelurahan yaitu Lembaga Peduli Yatim Piatu dalam bidang Pendidikan, dimana lembaga ini selalu memberikan bantuan dan memperhatikan kebutuhan-kebutuhan anak-anak yang sudah tidak memiliki orang tua, baik bapak atau ibu atau kedua-duanya, Alhamdulillah, melalui lembaga ini pula penulis bisa  mengamalkan kemampuan penulis dalam bidang bahasa Inggris untuk memberikan bimbingan dan pembinaan bahasa Inggris gratis kepada anak-anak yatim piatu.
Selain dilingkungan, aktifitas penulis juga di tingkat Kabupaten. Sesuai dengan hobi dan kemampuan bakat penulis dalam bidang seni, penulis memiliki organisasi profesi yang membidangi kesenian yaitu Kelompok Muda-Mudi Seni (KM2S). Organisasi ini penulis dirikan dengan sesama teman yang memiliki visi dan misi yang sama dalam berkesenian tahun1991 ketika penulis baru selesai kuliah di IKIP Bandung. Dengan organisasi ini, penulis dan teman-teman penulis tidak hanya mengekspresikan hasrat berkesenian dalam music, akan tetapi memberikan dan mewadahi para pemuda untuk aktif dalam organisasi dan memiliki eksistensi. Alhamdulillah, dari organisasi ini telah melahirkan beberapa anggota yang bisa berkiprah dalam membangun Kabupaten Ciamis baik sebagai anggota Dewan, birokrat, politisi  maupun pengusaha.
Dari keaktifan penulis di organisai KM2S, tentunya menjadi suatu peritimbangan untuk penulis direkrut untuk aktif dalam organisasi kepemudaan yang lebih konstruktif yaitu Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kabupaten Ciamis. Penulis aktif di KNPI sebagai wakil sekretaris sejak tahun 2006 sampai 2009, dan sekarang termasuk dalam jajaran Dewan Pertimbangan DPD KNPI Kabupaten Ciamis.
Itulah kiprah penulis, walaupun sebagai guru yang harus setiap hari masuk kelas untuk membimbing siswa, disekolah dengan tugas tambahan yang harus penulis selesaikan. Namun, tidak menjadi kendala untuk penulis bisa bergaul dan bermasyarakat mulai tingkat RT sampai di tingkat Kabupaten.




BAB IV
HARAPAN DAN RENCANA KEGIATAN MASA DEPAN


Seperti yang penulis paparkan dalam latar belakang, berkaitan dengan istilah professional guru. Guru adalah suatu sebutan bagi jabatan, posisi, dan profesi bagi seseorang yang mengabdikan dirinya dalam bidang pendidikan melalui interaksi edukatif secara terpola, formal, dan sistematis. Dalam UU Nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen pasal 1 dinyatakan bahwa :
“Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik pada jalur pendidikan formal, pada jenjang pendidikan dasar dan pendidikan menengah”
Sebagai karakteristik Guru profesional akan tercermin dalam penampilan pelaksanaan pengabdian tugas-tugas yang ditandai dengan keahlian baik dalam materi maupun metode. Keahlian yang dimiliki guru profesional adalah keahlian yang diperoleh melalui suatu proses pendidikan dan pelatihan yang diprogramkan secara khusus. Keahlian tersebut mendapat pengakuan formal yang dinyatakan dalam bentuk sertifikasi, akreditasi, dan lisensi dari pihak yang berwenang. Dengan keahliannya itu seorang guru mampu menunjukkan otonominya baik secara pribadi maupun sebagai pemangku profesinya.
Di samping keahlian, sosok profesional guru ditunjukkan melalui tanggung jawab dalam melakukan seluruh pengabdiannya. Guru profesional hendaknya mampu memikul dan melaksanakan tanggung jawab sebagai guru kepada peserta didik, orang tua, masyarakat, bangsa, negara, dan agamanya. Guru profesional mempunyai tanggung jawab pribadi, sosial, intelektual, moral dan spiritual. Tanggung jawab pribadi yang mandiri yang mampu memahami dirinya, mengelola dirinya, mengendalikan dirinya, dan menghargai serta mengembangkan dirinya. Tanggung jawab sosial diwujudkan melalui kompetensi guru dalam memahami dirinya sebagai bagian yang tak terpisahkan dari lingkungan sosial serta memilki kemampuan interaktif yang efektif. Tanggung jawab intelektual diwujudkan melalui penguasaan berbagai perangkat pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk menunjang tugas-tugasnya. Tanggung jawab spiritual dan moral diwujudkan melalui penampilan guru sebagai makhluk yang beragama yang prilakunya senantiasa tidak menyimpang dari norma-norma dan moral.
Maka, dengan pemahaman tersebut di atas, penulis berpendapat bahwa seorang guru bukanlah sosok yang hanya harus berkutat di dalam kelas, masuk kelas - memberikan materi+memberi tugas - keluar kelas dan pulang. Sebagai makhluk sosial yang professional, guru harus bertanggung jawab bukan hanya di dalam kelas akan tetapi harus mempunyai tanggung jawab sosial bahwa ketika di luarpun bahwa dia adalah seorang guru. Sehingga apabila kita merujuk kembali pada sebuah sebutan bahwa guru itu “di gugu dan di tiru” adalah benar adanya.
Oleh karena itu, di era teknologi sekarang ini banyak hal yang bisa dilakukan oleh seorang guru untuk dapat “di gugu dan di tiru”.  Salah satunya adalah dengan memanfaatkan teknologi IT. Karena sudah tidak bisa ditolerir lagi, kenyataan sekarang IT bukan lagi sesuatu yang dipandang mewah bahkan mahal. Sehingga dengan keadaan ini, sangat riskan IT digunakan oleh siswa untuk hal-hal yang tidak bermanfaat bahkan juga merugikan, contohnya dengan game online, pornograpi, dan jejaring sosial yang hanya digunakan sebagai alat curahan hati dan adakalanya menjadi ajang caci maki dalam dunia maya.
Untuk itu, penulis mempunyai obsesi memanfaatkan IT dalam menunjang hal-hal sebagai berikut:
-       Komunikasi guru, siswa dan orang tua. Sehingga bisa dimanfaatkan tidak hanya di dalam kelas, akan tetapi guru bisa melakukan komunikasi dan bimbinganya di luar kelas.
-       Sarana pengembangan diri. Dengan sarana ini, guru bisa memanfaatkan IT untuk mencari informasi-informasi terkini baik kebutuhan materi maupun kebutuhan lain yang menunjang terhadap keilmuannya.
-       Memberikan contoh tauladan. Bahwa IT bukan untuk sarana yang tidak bermanfaat, tetapi akan sangat bermanfaat kalau bisa memanfaatkannya dengan baik. Contohnya: Guru membuat blog, sehingga dapat memotivasi untuk berkreasi dan mengekspresikan jiwanya. Ataupun bisa digunakan sebagai sarana pembelajaran yang kreatif dan interaktif.
-       Membuka wawasan. IT bisa dijadikan sebagai perpustakaan internasional, Karena apapun yang kita inginkan bisa diperoleh disana.
Dengan demikian mutu pendidikan Insya Allah bisa meningkat.     

                                                           
                                                                        Ciamis,     April 2012
                                                                        Disusun sebagai salah satu syarat
                                                                        Sebagai peserta Lomba Guru
                                                                        Berprestasi Tingkat Kab. Ciamis
                                                                        Tahun 2012

05 Mei 2012

The Dream Come True (4)


PERJALANAN “TEACHER PARTNERSHIP”
KE ADELAIDE, AUSTRALIA SELATAN
(4)

Sekilas tentang Kota Adelaide 




Adelaide merupakan ibu kota South Australia, yang terletak di selatan benua Australia. Kota ini merupakan kota pelajar yang berpenduduk sekitar 1,2 juta orang saja. Dengan penduduk yang sedikit tersebut, tidak heran apabila diberbagai sudut kota suasana tampak lengang. Keramaian hanya terdapat di titik- titik  tertentu saja seperti di daerah sekitar  King William Street (Pusat Kota) itu pun hanya pada jam-jam tertentu saja.
            Walaupun Australia  saat itu menjelang  memasuki musim panas, suhu di Adelaide terasa sangat dingin dengan suhu udara sekitar 13 s/d 20 derajat celcious yang kadang-kadang disertai hujan. Hal ini berlangsung hingga minggu ke dua. Pada minggu ke tiga nuansa summer (musim panas) mulai terasa. Udara cerah dengan suhu sekitar 22 – 25  derajat celcious. Namun, menjelang pulang ke Indonesia hujan disertai angin kencang dan kabut tebal muncul lagi. Cuaca di Adelaide memang sering berubah-ubah dan kadang-kadang sulit diprediksi.
       Adelaide memiliki daya tarik yang sangat luar biasa. Salah satunya adalah keramahan penduduknya. Tidak seperti orang-orang barat pada umumnya, penduduk Australia terutama penduduk Adelaide adalah orang-orang yang ramah. Mereka senantiasa menyapa meskipun kepada orang yang tidak mereka kenal. Minimal mereka mengatakan “Hi….” Sambil melambaikan tangan. Apabila dimintai pertolongan mereka sangat respek dan membantu semaksimal mungkin. Misalnya ketika menanyakan suatu tempat, mereka tidak segan-segan untuk menjelaskan dan membantu  menunjukan arah sampai jarak tertentu ke arah tempat yang dimaksud.
            Ada pengalaman menarik. Di hari pertama kunjungan ke Seaview High School,  saya berangkat pukul 08.30 pagi bersaya seorang teman satu rumah yang berasal dari SMPN 2 Bandung. Kami naik bis karena sebelumnya sudah dijelaskan oleh homestay dimana kami naik dan dimana kami harus turun apabila mau ke sekolah. Namun setelah di bis, saya dan teman saya lupa lagi dimana harus turun, dan saya mencoba meminta ke sopir bis untuk diturunkan di jalan menuju Seaview High School. Tapi si sopir malah menanyakan nama jalannya, dan saya juga tidak tahu nama jalannya. Kemudian saya balik lagi ke kursi dan membuka map untuk mencari nama jalan dimana sekolah berada, ternyata nama jalannya adalah Seacombe. Setelah menemukan saya balik lagi ke sopir dan menyebutkan nama jalannya, lalu apa jawaban sopir......”Waktu anda menanyakan tadi itu adalah Seacombe road” katanya. Waah, jadi sudah kelewat dong, trus si sopir menyarankan untuk turun dan menunjukan saya untuk naik bis lagi yang diseberang. Kemudian kami turun dan kebetulan disana ada seorang perempuan yang ternyata adalah mahasiswa Universitas Flinder, lalu kami menanyakan kembali, dan akhirnya kami memutuskan untuk tidak naik bis tapi jalan kaki saja. Lalu kami menemukan perempatan dan kami belok kanan, setelah lama berjalan mungkin sekitar 20 menit, ternyata kami tidak menemukan sekolah yang dituju sampai kami menemukan kembali perempatan. Kebetulan disana ada perempuan tua dan suaminya mau turun dari mobil, lalu kami menanyakannya, dan dia menjawab anda salah seharusnya tadi bukan belok kanan tapi belok kiri dan itu dekat dari perempatan itu. Waah.....lemaslah kami, karena harus balik lagi. Tapi untungnya di kejauhan terlihat bis, dan kami langsung memberhentikan bis itu. Lalu si perempuan tua tadi menghampiri sopir bis dan bilang “Orang-orang ini mau ke Seaview High School, tolong berhentikan disana”, lalu kata sopir “Bis ini tidak lewat sekolah itu, tapi saya akan berhentikan diperempatan sebelum sekolah itu”. Sesampainya di perempatan, bis berhenti dan sopir mempersilakan kami untuk turun sambil menunjukan dimana letak sekolah yang kami tuju.
 Alhamdulillah, setelah berjalan beberapa menit akhirnya kami pun tiba di sekolah.

                                                                                  Hal yang menarik lainnya adalah penghargaan para penumpang kepada sopir bus. Setiap kali mereka naik bus selalu mengatakan kata-kata “Good Morning” kalau pagi hari dan Good afternoon bila siang hari. Apabila para penumpang turun dari bus mereka selalu mengatakan “Thank You”. Ini merupaka hal kecil tapi sangat berarti dan menunjukkan tingkat intelektual mereka yang demikian tinggi. Sopir bus, baik pria maupun wanita mampu menjadi sosok yang sangat berwibawa karena mereka mampu menunjukkan  sikap   santun, tepat waktu, tertib  dan dan bertanggungjawab.
            Secara umum kota Adelaide bersih dan tertata rapi. Jalan raya sangat lebar ,  lengang dan jarang terjadi kemacetan. Transportasi umum adalah kereta, tram, dan bus. Para penumpang dapat menggunakan jasa trasportasi masal ini dengan cara membeli ticket di counter-counter seharga $30.00 untuk umum dan $14.90 untuk pelajar. Karcis ini merupakan karcis multy guna yang dapat digunakan untuk 5 kali trip (10 kali naik bis) dan dapat digunakan untuk bus serta kereta  jurusan mana saja dan apa bila penumpang ganti bus dalam waktu kurang dari dua jam maka karcis ini tidak kena charge alias tidak dikenai  tariff. Jadi satu karcis bisa digunakan untuk beberapa kali naik bis tanpa harus bayar lagi asal belum mencapai dua jam. Apabila langsung membeli karcis di bis harganya sekitar 4,6 dollar atau 40 ribuan sekali jalan (bagi penumpang umum) dan 2,1 dollar bagi pelajar. Secara umum transportasi di Adelaide sangat nyaman, cepat dan mudah dijangkau. Bagi orang tua / manula karcis dapat diperoleh secara gratis, dan di bis mereka diberi tempat khusus yang lebih nyaman dibandingkan dengan tempat untuk penumpang biasa. Penghargaan terhadap orang tua dan orang cacat di Adelaide memang sungguh luar biasa. Posisi bus dapat dipendekkan dan ditinggikan agar para orang tua dan orang cacat dapat dengan mudah menggunakan jasa transportasi ini.