PERJALANAN "TEACHER PARTNERSHIP"
KE ADELAIDE, AUSTRALIA SELATAN
TANGGAL 6 S/D 29 NOPEMBER 2010
Suatu kesempatan terbesar yang pernah
saya alami, bisa menginjakan kaki dan mengalami kehidupan di satu Negara yang
terkenal dengan sebutan negeri Kangguru.
Walaupun hanya sekitar 3 minggu namun banyak hal diperoleh dan dialami disana. Untuk itu, saya
akan menceritakan sekelumit tentang perjalan kegiatan Pelatihan dan Partnership
Guru di Adelaide Australia Selatan yang diikuti sebanyak 46 orang guru dari 44
sekolah RSBI di Jawa Barat.
Kegiatan
ini merupakan program Dinas Pendidikan Propinsi Jawa Barat dalam rangka
upaya meningkatkan kualitas pendidikan khususnya bagi sekolah-sekolah RSBI yang
ada di Propinsi Jawa Barat. Melalui kegiatan ini diharapkan para guru RSBI
dapat menggali informasi dan memperoleh pengetahuan tentang system pendidikan
yang dilaksanakan di suatu Negara maju yang termasuk dalam kategori Negara OECD
salah satunya yaitu Australia.
Diawali pengajuan proposal, SMPN 1 Ciamis
mengajukan 3 orang guru yaitu bapak Sudarman, ibu Suwarni dan saya, dilanjutkan
seleksi TOEFL, dari 186 orang guru RSBI di propinsi Jawa Barat teridiri tingkat
SD dan SMP terseleksi 86 orang yang berhak mengikuti seleksi tahap ke 3 yaitu
Wawancara yang dilaksanakan di Hotel Takashimaya Bandung dan Alhamdulillah dari
SMPN 1 Ciamis saya lolos dan berhak mengikuti test wawancara, dari 86 orang
yang mengikuti seleksi wawancara ini akan diambil 46 orang sebagai peserta
Partnership Program. Setelah wawancara
selesai, ternyata hasil wawancara tidak diumumkan pada hari itu, tapi akan
disampaikan melalui surat atau Email ke alamat sekolah masing-masing selama
satu minggu.
Bertepatan dengan Program Partnership ke
Australia, SMPN 1 Ciamis sedang mempersiapkan Program Kegiatan Sister School ke
Singapura. Pada awalnya saya direncanakan menjadi pembimbing untuk kegiatan
sister school ke Singapura ini, namun karena kekhawatiran waktunya bersamaan
maka untuk pembimbing ke Singapura digantikan oleh pak Dedi Yuhendi. Padahal
sebetulnya belum tentu saya pergi ke Australia, akan tetapi entah mengapa saya
sudah merasa optimis bahwa saya akan lolos seleksi dan pergi ke Australia. “The
Dream Must Come True”, itulah yang ada di benak saya. Namun, disini saya tidak
akan menceritakan mengapa saya bilang begitu, (ada pengalaman lain penulis). Maka
sambil menunggu hasil pengumuman dari Dinas Propinsi, saya mempersiapkan untuk
kegiatan sister school ke Singapura sehubungan program ini merupakan salah satu
program dari tugas tambahan saya di SMPN 1 Ciamis.
Satu minggu……… pengumuman belum
diterima. Sms dari teman-teman yang ikut seleksi berdatangan, saling bertanya,
kekhawatiran bagi yang tidak menerima surat itulah yang tidak lolos. Sempat
ditanyakan juga ke pihak panitia, tetapi jawabannya “Surat belum ditandangani
Ketua”.
Menjelang dua minggu, tibalah surat
pengumuman dari Dinas Propinsi melalui email. Alhamdulillah, ke-optimisan saya
terkabul dan “The Dream Come True”.
Dibekali kamera digital baru
Menjelang Keberangkatan
Segera setelah menerima pengumuman, saya
pun mulai mempersiapkan segala sesuatu yang harus dibawa, mulai dari Passport,
Profil Sekolah, Program, sampai dengan laptop yang harus original software.
Sementara waktu keberangkatan belum diterima, karena dalam Pengumuman bahwa
“waktu pemberangkatan akan disampaikan kemudian”, hanya ada persyaratan yang
harus kami buat dan disampaikan ke Dinas Propinsi di Bandung.
Pada saat saya menyampaikan persyaratan
ke Bandung, barulah saya menerima informasi bahwa pemberangkatan akan
dilaksanakan pada tanggal 5 Nopember 2010. Peserta berkumpul di Bandung tanggal
4 Nopember 2010 di Hotel Trio. Jadi pada waktu itu kami mempunyai kesempatan
waktu untuk persiapan selama kurang lebih 10 hari, dan dengan penuh motivasi
saya
mempersiapkan
segala keperluan yang harus dibuat.