PERJALANAN “TEACHER PARTNERSHIP”
KE ADELAIDE, AUSTRALIA SELATAN
(4)
Sekilas
tentang Kota Adelaide
Adelaide
merupakan ibu kota South Australia, yang terletak di selatan benua Australia.
Kota ini merupakan kota pelajar yang berpenduduk sekitar 1,2 juta orang saja.
Dengan penduduk yang sedikit tersebut, tidak heran apabila diberbagai sudut
kota suasana tampak lengang. Keramaian hanya terdapat di titik- titik tertentu saja seperti di daerah sekitar King William Street (Pusat Kota) itu pun
hanya pada jam-jam tertentu saja.
Walaupun Australia saat itu menjelang memasuki musim panas, suhu di Adelaide terasa
sangat dingin dengan suhu udara sekitar 13 s/d 20 derajat celcious yang kadang-kadang disertai hujan. Hal ini berlangsung hingga minggu
ke dua. Pada minggu ke tiga nuansa summer
(musim panas) mulai terasa. Udara cerah dengan suhu sekitar 22 – 25 derajat celcious. Namun, menjelang pulang ke
Indonesia hujan disertai angin kencang dan kabut tebal muncul lagi. Cuaca di
Adelaide memang sering berubah-ubah dan kadang-kadang sulit diprediksi.
Adelaide memiliki daya tarik yang
sangat luar biasa. Salah satunya adalah keramahan penduduknya. Tidak seperti
orang-orang barat pada umumnya, penduduk Australia terutama penduduk Adelaide
adalah orang-orang yang ramah. Mereka senantiasa menyapa meskipun kepada orang
yang tidak mereka kenal. Minimal mereka mengatakan “Hi….” Sambil melambaikan
tangan. Apabila dimintai pertolongan mereka sangat respek dan membantu
semaksimal mungkin. Misalnya ketika menanyakan
suatu tempat, mereka tidak segan-segan untuk menjelaskan dan membantu menunjukan
arah sampai
jarak tertentu ke arah
tempat yang dimaksud.
Ada pengalaman menarik. Di hari
pertama kunjungan ke
Seaview High School, saya berangkat pukul 08.30 pagi
bersaya seorang teman satu rumah yang berasal dari SMPN 2 Bandung. Kami naik
bis karena sebelumnya sudah dijelaskan oleh homestay dimana kami naik dan
dimana kami harus turun apabila mau ke sekolah. Namun setelah di bis, saya dan
teman saya lupa lagi dimana harus turun, dan saya mencoba meminta ke sopir bis
untuk diturunkan di jalan menuju Seaview High School. Tapi si sopir malah
menanyakan nama jalannya, dan saya juga tidak tahu nama jalannya. Kemudian saya
balik lagi ke kursi dan membuka map untuk mencari nama jalan dimana sekolah
berada, ternyata nama jalannya adalah Seacombe. Setelah menemukan saya balik
lagi ke sopir dan menyebutkan nama jalannya, lalu apa jawaban sopir......”Waktu
anda menanyakan tadi itu adalah Seacombe road” katanya. Waah, jadi sudah
kelewat dong, trus si sopir menyarankan untuk turun dan menunjukan saya untuk
naik bis lagi yang diseberang. Kemudian kami turun dan kebetulan disana ada
seorang perempuan yang ternyata adalah mahasiswa Universitas Flinder, lalu kami
menanyakan kembali, dan akhirnya kami memutuskan untuk tidak naik bis tapi
jalan kaki saja. Lalu kami menemukan perempatan dan kami belok kanan, setelah
lama berjalan mungkin sekitar 20 menit, ternyata kami tidak menemukan sekolah
yang dituju sampai kami menemukan kembali perempatan. Kebetulan disana ada
perempuan tua dan suaminya mau turun dari mobil, lalu kami menanyakannya, dan
dia menjawab anda salah seharusnya tadi bukan belok kanan tapi belok kiri dan itu
dekat dari perempatan itu. Waah.....lemaslah kami, karena harus balik lagi.
Tapi untungnya di kejauhan terlihat bis, dan kami langsung memberhentikan bis
itu. Lalu si perempuan tua tadi menghampiri sopir bis dan bilang “Orang-orang
ini mau ke Seaview High School, tolong berhentikan disana”, lalu kata sopir
“Bis ini tidak lewat sekolah itu, tapi saya akan berhentikan diperempatan
sebelum sekolah itu”. Sesampainya di perempatan, bis berhenti dan sopir
mempersilakan kami untuk turun sambil menunjukan dimana letak sekolah yang kami
tuju.
Alhamdulillah, setelah berjalan beberapa menit akhirnya
kami pun tiba di sekolah.
Hal yang menarik lainnya adalah
penghargaan para penumpang kepada sopir bus. Setiap kali mereka naik bus selalu
mengatakan kata-kata “Good Morning” kalau pagi hari dan Good afternoon bila
siang hari. Apabila para penumpang turun dari bus mereka selalu mengatakan
“Thank You”. Ini merupaka hal kecil tapi sangat berarti dan menunjukkan tingkat
intelektual mereka yang demikian tinggi. Sopir bus, baik pria maupun wanita
mampu menjadi sosok yang sangat berwibawa karena mereka mampu menunjukkan sikap
santun, tepat waktu, tertib dan
dan bertanggungjawab.
Secara umum kota Adelaide bersih dan
tertata rapi. Jalan raya sangat lebar ,
lengang dan jarang terjadi kemacetan. Transportasi umum adalah kereta,
tram, dan bus. Para penumpang dapat menggunakan jasa trasportasi masal ini
dengan cara membeli ticket di counter-counter seharga $30.00 untuk umum dan
$14.90 untuk pelajar. Karcis ini merupakan karcis multy guna yang dapat
digunakan untuk 5 kali trip (10 kali naik bis) dan dapat digunakan untuk bus
serta kereta jurusan mana saja dan apa
bila penumpang ganti bus dalam waktu kurang dari dua jam maka karcis ini tidak
kena charge alias tidak dikenai tariff.
Jadi satu karcis bisa digunakan untuk beberapa kali naik bis tanpa harus bayar
lagi asal belum mencapai dua jam. Apabila langsung membeli karcis di bis
harganya sekitar 4,6 dollar atau 40 ribuan sekali jalan (bagi penumpang umum)
dan 2,1 dollar bagi pelajar. Secara umum transportasi di Adelaide sangat
nyaman, cepat dan mudah dijangkau. Bagi orang tua / manula karcis dapat
diperoleh secara gratis, dan di bis mereka diberi tempat khusus yang lebih
nyaman dibandingkan dengan tempat untuk penumpang biasa. Penghargaan terhadap
orang tua dan orang cacat di Adelaide memang sungguh luar biasa. Posisi bus
dapat dipendekkan dan ditinggikan agar para orang tua dan orang cacat dapat
dengan mudah menggunakan jasa transportasi ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar