GURU PROFESIONAL
Oleh : Yudi Nugraha, S.Pd.
BAB I
LATAR BELAKANG
Istilah
profesi sudah cukup dikenal oleh
semua pihak, dan senantiasa melekat pada guru
karena tugas guru sesungguhnya merupakan suatu jabatan profesional.
Sebutan
profesi selalu dikaitkan dengan pekerjaan atau jabatan yang dipegang oleh
seseorang, akan tetapi tidak semua pekerjaan atau jabatan dapat disebut profesi
karena profesi menuntut keahlian para pemangkunya. Hal ini mengandung arti
bahwa suatu pekerjaan atau jabatan yang
disebut profesi tidak dapat dipegang oleh sembarang orang, akan tetapi
memerlukan khusus untuk itu. Profesional mempunyai makna yang mengacu
kepada sebutan tentang orang yang menyandang suatu profesi dan sebutan tentang
penampilan seseorang dalam mewujudkan unjuk kerja sesuai dengan profesinya.
Penyandangan dan penampilan profesional ini mendapat pengakuan, baik secara
formal maupun informal. Pengakuan secara formal diberikan oleh suatu badan atau
lembaga yang mempunyai kewenangan untuk itu, yaitu pemerintah dan atau
organisasi profesi. Sedang secara informal pengakuan itu diberikan oleh
masyarakat luas dan para pengguna jasa profesi. Sebagai contoh misalnya sebutan
guru profesional adalah guru yang telah mendapat pengakuan secara formal
berdasarkan ketentuan yang berlaku, baik dalam kaitan dengan jabatan ataupun
dengan latar belakang pendidikan formalnya. Pengakuan ini dinyatakan dalam
bentuk surat keputusan, ijazah, akta, sertifikat, baik yang menyangkut
kualifikasi maupun kompetensi. Dalam UU Nomor 14 Tahun 2005 pasal 1 ayat (4)
dinyatakan bahwa profesional adalah
kemampuan melakukan pekerjaan sesuai dengan keahlian dan pengabdian diri kepada
pihak lain.
Profesionalisme
adalah sebutan yang mengacu kepada sikap mental dalam bentuk komitmen dari para
anggota suatu profesi untuk senantiasa mewujudkan dan meningkatkan kualitas
profesionalnya. Seorang guru yang memiliki profesionalisme
yang tinggi akan tercermin dalam sikap mental serta komitmennya terhadap
perwujudan dan peningkatan kualitas profesional melalui berbagai cara dan
strategi. Ia akan selalu mengembangkan dirinya sesuai dengan tuntutan
perkembangan zaman sehingga keberadaannya senantiasa memberikan makna
profesional.
Profesionalitas
adalah suatu sebutan terhadap kualitas sikap para anggota suatu profesi
terhadap profesinya serta derajat pengetahuan dan keahlian yang mereka miliki
untuk dapat melakukan tugas-tugasnya. Dengan demikian sebutan profesionalitas
lebih menggambarkan suatu keadaan derajat keprofesian seseorang dilihat dari
sikap, pengetahuan, dan keahlian yang diperlukan untuk melaksanakan tugasnya.
Profesionalisasi
adalah suatu proses menuju kepada perwujudan dan peningkatan profesi dalam
mencapai suatu kriteria yang sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.
Dengan profesionalisasi para guru secara bertahap diharapkan akan mencapai
suatu derajat kriteria profesional sesuai dengan standar yang telah ditetapkan
oleh undang-undang nomor 14 tahun 2005 yaitu berpendidikan S-1 atau D-IV dan
telah lulus sertifikasi pendidik. Pada dasarnya profesionalisasi merupakan
suatu proses berkesinambungan melalui berbagai program pendidikan, baik pendidikan
prajabatan (preservice), maupun
pendidikan dalam jabatan (in service).
Ciri
profesi selanjutnya adalah kesejawatan, yaitu rasa kebersamaan diantara sesama
guru, kesejawatan ini diwujudkan dalam persatuan para guru melalui organisasi
profesi dan perjuangan, yaitu PGRI. Melalui PGRI para guru mewujudkan rasa
kebersamaannya dan memperjuangkan martabat diri dan profesinya maka atas dasar
prinsip silih asih, silih asuh dan silih
asah.
Sebuah
perjalanan panjang pribadi penulis
berkiprah didunia pendidikan khususnya yang telah penulis jalani di SMP Negeri
1 Ciamis sejak tahun 1994, tentunya penuh dengan suka dan duka. Sebagai guru
profesional sejatinya mesti penulis jalani dengan penuh kesabaran dan ketekunan
karena sudah merupakan bentuk pengabdian yang memerlukan pemusatan pikiran dari
aplikasi bidang studi yang penulis tekuni dulu di perguruan tinggi. Sudah
barang tentu, secara tidak langsung memotivasi diri penulis untuk senantiasa berpikir,
berbuat dan memberi yang terbaik bagi seluruh anak didik penulis dalam
pembelajaran baik didalam kelas maupun diluar kelas misalnya dalam bentuk
ekstrakurikuler. Semua itu tidak terlepas dari strategi pembelajaran yang baik
guna memperoleh mutu pendidikan yang sesuai dengan peraturan yang telah
ditetapkan pemerintah melalui Kementerian
Pendidikan.
Berpikir
positif yang selalu penulis lakukan
setiap menghadapi tugas mulia ini,
karena
dengan itu bisa menumbuhkan kepercayaan diri untuk melakukan aktivitas rutin
yang selalu penulis hadapi setiap hari disekolah. Dukungan serta kerjasama yang
baik dari pihak lembaga terutama dari kepala sekolah dan rekan-rekan pengajar
dengan mengedepankan rasa solidaritas yang tinggi untuk mengukur kemampuan
masing-masing, sangat
memberikan kontribusi yang cukup besar kepada diri penulis untuk berkiprah lebih
baik lagi khususnya di lingkungan sekolah dan umumnya didunia pendidikan secara
luas. Selalu menjaga hubungan baik dengan masyarakat serta adanya keterbukaan
untuk saling mengisi kekurangan adalah salah satu faktor penting dalam upaya
pengembangan visi dan misi sekolah agar senantiasa terjalin kerjasama yang
harmonis antara pihak lembaga sekolah dengan masyarakat itu sendiri. Dan penulis
sebagai salah satu staf pengajar di SMPN 1 Ciamis ini, sudah sepantasnya bisa
menjunjung tinggi dan melaksanakan kode etik guru secara baik.
Seperti
kita ketahui bahwa tugas seorang guru itu tidaklah mudah, selain harus memiliki
ilmu pengetahuan yang tinggi juga mesti memiliki kemampuan yang handal
dibidangnya. Menjadi pendobrak inovasi melalui berbagai media pembelajaran yang
nantinya akan diterapkan kepada para peserta didik, tentunya pembelajaran yang
fleksibel tidak terkesan kaku dan monoton.
Dengan
keikutsertaan penulis pada seleksi guru berprestasi ini, berharap bisa
memperoleh pengalaman yang baik sebagai bentuk aktualisasi diri dalam
pengembangan pendidikan yang nantinya layak dipersembahkan kepada seluruh
peserta didik terutama yang ada di sekolah tempat penulis bertugas.
Setiap
orang pasti memiliki keinginan meniti puncak untuk berusaha lebih baik dalam
pencapaian suatu hal, tentunya penulis pun demikian. Dan visi hidup penulis
adalah dengan ilmu dan kemampuan yang penulis miliki diharapkan bisa memberikan
sesuatu yang terbaik bagi orang lain.
Berbagai
pekerjaan akan lebih mudah dan menyenangkan apabila didasari dengan keikhlasan
hati, hal
ini telah penulis rasakan dan Alhamdulillah
hasil yang diperoleh selalu baik dan tepat sasaran. Dalam melaksanakan tugas
sebagai seorang guru tentunya diperlukan stategi dalam memberikan bentuk
pengajaran supaya tidak terkesan bekerja seenaknya tanpa persiapan yang matang,
sebagai contoh dalam mempersiapkan penyusunan administrasi guru, pemilihan buku paket
yang relefan dengan RPP dan SILABUS.
Selaku
pribadi yang pekerja keras selalu belum merasa puas dengan hasil yang dicapai, untuk itu penulis
selalu menanamkan kedisiplinan dalam segala hal dan ulet dalam menghadapi
setiap pekerjaan. Penulis kira ini merupakan hal yang mesti kita lakukan
apabila ingin menghasilkan yang terbaik bagi setiap pekerjaan yang kita perbuat.
Jujur dalam setiap tindakan merupakan hal yang prinsipil sehingga dari hasil
pekerjaan yang kita lakukan akan selalu memberi berkah bagi diri sendiri dan tentunya
akan mendapat kepercayaan dari orang lain, semua itu adalah
merupakan perwujudan dari kerja keras yang telah dilakukan selama ini.
BAB II
PRESTASI YANG LAYAK
MENJADIKAN PENULIS SEBAGAI GURU BERPRESTASI
Sejak awal penulis menjadi guru tahun 1994, tentunya
sudah cukup lama penulis
mengabdi dengan ketekunan dan kesabaran serta selalu menjunjung tinggi etika penulis
sebagai guru, alhamdullah berbagai
pengalaman telah penulis peroleh dimulai sejak aktif di MGMP Bahasa
Inggris tahun 1997, penulis sudah
dipercaya untuk
mengikuti workshop serta pelatihan-pelatihan kegiatan guru, hal ini merupakan modal awal bagi penulis untuk
menimba ilmu dan pengalaman sesuai bidang yang penulis emban “guru bahasa
Inggris”.
Dari modal pengalaman dan ilmu yang telah penulis
peroleh tersebut, Alhamdulillah penulis diberikan kesempatan untuk
mentransferkan dan mengamalkan apa yang pengalaman dan ilmu penulis
peroleh, yaitu dengan dipercayanya penulis menjadi instruktur
maupun sebagai narasumber pada
pelatihan-pelatihan, workshop dan kegiatan-kegiatan lain
baik di sekolah maupun diluar sekolah. Tahun
1997 penulis sudah dipercaya untuk menjadi Ketua MGMP sekolah. Tentunya hal ini
menjadikan penulis lebih dewasa dan termotivasi untuk senantiasa meningkatkan
keilmuan penulis khususnya pembelajaran bahasa Inggris.
Kepercayaan tentunya tidak datang secara tiba-tiba.
Atas dasar aktifitas dan pengalaman lebih yang penulis miliki, sejak SMP sampai
ketika penulis sekolah di perguruan tinggi selalu aktif berorganisasi, bahkan
diluar sekolah baik organisasi kepemudaan, organisasi kesenian karena memang
seni khususnya seni tarik suara merupakan bakat yang penulis miliki, maupun
kegiatan-kegiatan di lingkungan masyarakat dimana penulis tinggal, aktifitas
berorganisasi menjadikan sesuatu yang sulit dipisahkan dari diri penulis. Barangkali
untuk jabatan Ketua bukanlah hal asing bagi penulis untuk dilaksanakan. Oleh
karena itulah, rekan-rekan guru memberikan kepercayaan kepada penulis untuk
menjadi Ketua MGMP Bahasa Inggris di Komisariat 1 Ciamis mulai tahun 2004.
Dengan kiprah penulis menjadi leader di MGMP Bahasa Inggris Komisariat 1 Ciamis,
tentunya penulis harus bisa membawa rekan-rekan guru bahasa Inggris khususnya
di komisariat 1 Ciamis agar bisa meningkatkan kompetensinya dalam pengajaran
bahasa Inggris. Maka, pertemuan-pertemuan rutin selalu penulis laksanakan,
sehingga diantara rekan guru di komisariat 1 Ciamis bisa saling berbagi dan
tukar informasi tentang pembelajaran bahasa Inggris, baik metoda, teknik maupun
saling berbagi materi. Dengan aktifitas-aktifitas yang selalu penulis lakukan
dan dapat dirasakan manfaatnya oleg rekan-rekan guru, akhirnya kepercayaan
lebih meningkat, dan penulis didaulat menjadi Ketua MGMP Bahasa Inggris
Kabupaten Ciamis mulai tahun 2007 sampai sekarang.
Tentunya sangat ironis kalau penulis hanya
mementingkan kegiatan-kegiatan diluar sekolah. Namun tidaklah demikian, bahkan penulis
harus bisa memberikan contoh dan tauladan kepada rekan-rekan guru di sekolah
lain bahwa penulis tidak hanya bisa berbicara saja, tetapi bisa membuktikan dan
mengaplikasikannya di sekolah kepada siswa yang penulis ajar, dengan bukti
bahwa Siswa di sekolah penulis harus bisa berprestasi dalam bahasa Inggris, dan
penulis membuktikannya dengan membawa siswa menjadi Juara di ajang-ajang
perlombaan atau kontes bahasa Inggris. Memberikan inovasi-inovasi dan
gagasan-gagasan kepada sekolah agar selalu terdepan dalam prestasi dan inovasi,
hal ini merupakan suatu kewajiban buat penulis, karena dengan penulis bisa
memajukan prestasi sekolah berarti penulis sudah bisa menggarap ladang penulis
agar selalu tumbuh subur.
Seiring
perkembangan dan kemajuan sekolah, dimana SMPN 1 Ciamis menjadi Rintisan
Sekolah Bertaraf Internasional. Penulis harus lebih membuka wawasan tidak hanya
mencari dan menemukan di dalam negeri. Karena dengan sebutan Bertaraf
Internasional, sekolah harus bisa berkomunikasi dan menjalin pertemanan dengan
sekolah-sekolah di luar negeri. Maka, dengan modal kemampuan dalam mengoperasikan komputer
dan internet penulis
mencoba mencari celah untuk dapat berkoneksi dengan sekolah luar negeri.
Akhirnya penulis memperoleh jalan melalui situs web British Council yang
memiliki program jaringan antar sekolah di dunia yaitu CCO
(Connecting Clasroom Online). Melalui situs inilah penulis bisa membawa siswa
menjalin hubungan dengan sekolah di luar negeri. Dengan program Connecting
Classroom Online ini, siswa melakukan kerjasama dan berbagi informasi dengan
mengerjakan project-project yang disediakan oleh CCO. Salah satu sekolah yang
sudah
menjalin komunikasi dan terjadi kerjasama mengerjakan
project adalah sekolah di Pakistan dan India. dan
disini penulis ditunjuk menjadi kordinator CCO sekolah. Project yang telah dilaksanakan yaitu bertukar
informasi tentang makanan tradisional. Dengan kesabaran dan ketekunan, penulis
terus membimbing siswa bisa melakukan project tersebut sampai akhirnya dapat
terselesaikan dengan baik.
Inovasi lain yang penulis gulirkan dalam pembelajaran
di kelas adalah berkirim email dengan sekolah di luar negeri melalui situs web Epals
Global Communication. Dengan epals global communication ini, siswa bisa saling
tukar pengalaman dengan cara mengirimkan email. Alhamdulillah, dengan media
pembelajaran melalui internet ini siswa bisa belajar menulis dengan senang.
Sekolah yang telah berkoneksi melaui epals ini adalah sekolah yang berada di
Amerika. Kegiatan ini begitu menyenangkan siswa walaupun penulis harus
meluangkan waktu untuk selalu membuka email dalam mengontrol email siswa yang
masuk baik yang dari luar maupun yang dikirim oleh siswa penulis.
Pengalaman dan prestasi yang tidak mudah penulis
lupakan yaitu ketika penulis lolos pada seleksi program kegiatan
Teacher Partnership ke Adelaide
Australia Selatan tahun 2010 yang diselenggarakan oleh Dinas Pendidikan
Provinsi Jawa Barat. Selama satu bulan penulis melaksanakan kegiatan di Australia. Disana penulis mengikuti pelatihan selama
kurang lebih 2 minggu, kemudian melakukan kunjungan dan observasi ke sekolah
Seaview High School selama satu minggu dan mengikuti seminar-seminar yang
dilaksanakan oleh Universitas South of Australia.
Hal ini cukup memberikan pengalaman
yang sangat berharga dalam hidup penulis bisa berinteraksi secara langsung
dengan guru-guru yang berada diluar negeri, dan dari sini penulis mulai memperoleh pengalaman bagaimana menjalin
kerjasama yang baik dengan sekolah-sekolah di luar negeri yang memiliki karakteristik
yang berbeda dan kemajuan yang sangat pesat.
Februari 2011, penulis dicoba oleh sekolah untuk
melakukan koneksi dan kerjasama dengan sekolah di Singapura dan Malaysia.
Selama tiga bulan mulai November 2010 penulis melakukan pendekatan melalui
email dengan sekolah di Singapura dan Malaysia. Dengan ketekunan dan kesabaran
juga, akhirnya penulis dapat berkoneksi dengan beberapa sekolah di Singapura
dan Malaysia dan berlanjut dengan kunjungan penulis secara langsung ke sekolahnya,
akhirnya penulis dapat membawa siswa SMPN 1 Ciamis
melaksanakan Students Partership Program yang
dilaksanakan selama seminggu pada bulan Februari 2011. Hasil kunjungan ini,
maka terjalin kerja sama dengan SMK Sultan Ismail Johor Malaysia, Maha Bodhi School
Singapore dan Indonesian School of Singapore. Barangkali, itulah puncak
prestasi kerja yang bisa penulis lakukan untuk membawa siswa membuka wawasan
lebih luas sekaligus memberikan suatu nilai yang cukup berarti bagi sekolah
dapat bekerja sama dengan sekolah yang berada di Australia, Singapura dan
Malaysia.
Hal ini menjadikan kepercayaan rekan-rekan guru
khususnya kepala sekolah untuk selalu melibatkan penulis membantu dalam
mengelola dan bekerja memajukan sekolah selain tugas mengajar. Tahun 2000
dipercaya menjadi Pembantu Urusan Humas sampai tahun 2002, setelah itu tidak
lagi menjadi Pembantu Urusan, tetapi menjadi Pembantu Kepala Sekolah urusan
Humas, jabatan ini tidak tanggung-tanggung dipercayakan pada penulis, menjabat
PKS urusan Humas sampai tahun 2010. Alhamdulillah, dengan kepercayaan yang
dibebankan kepada penulis, penulis selalu dapat melakukan dan mengerjakan
dengan baik dan memberikan hasil yang memuaskan. Maka, dengan kelebihan penulis dalam manajemen dan
berkomunikasi, penulis sekarang dipercaya sebagai Manajemen Representative
(Wakasek Bidang Manajemen) SMPN 1 Ciamis.
BAB III
PRESTASI DALAM KELUARGA DAN MASYARAKAT
Sebagai kepala keluarga dari istri dan tiga orang anak
penulis, walaupun setiap hari berbagai aktifitas penulis lakukan. Namun, penulis
tetap selalu mengutamakan dan menyempatkan diri untuk bercengkrama dengan anak,
membimbing mereka dengan kasih penulisng dan mengarahkannya dengan agar mereka
selalu memiliki tanggung jawab sebagai anak dan selaku pelajar untuk dapat
meraih cita-cita yang mereka impikan dan didambakan orang tua. Dengan kesibukan
penulis dan istri sebagai guru, penulis senantiasa memberikan wawasan dan
pemahaman bahwa kita semua memiliki tanggung jawab yang harus dikerjakan dengan
sebaik-baiknya agar tidak mengecewakan orang lain. Alhamdulillah, dengan
kepercayaan yang penulis berikan kepada anak-anak penulis, anak penulis yang
paling besar laki-laki berusia 16 tahun duduk di kelas 10 SMAN 1 Ciamis sejak
SD sampai sekarang selalu memperoleh prestasi memuaskan di kelasnya, dan anak penulis
yang ke dua perempuan berusia 13 tahun duduk di kelas 7 SMPN 1 Ciamis juga
sejak SD sampai sekarang selalu berprestasi di kelasnya, untuk anak yang ke
tiga laki-laki masih berusia tiga tahun.
Lingkungan ke dua setelah keluarga adalah masyarakat
sekitar yaitu tetangga. Sebagai anggota masyarakat penulis selalu ingin
memberikan sesuatu yang bermanfaat bagi tetangga dan lingkungan sekitar. Maka,
tidak heran kalau mereka selalu melibatkan penulis dalam kegiatan-kegiatan di
lingkungan baik tingkat RT, RW dan Kelurahan. Salah satunya untuk di lingkungan
RW penulis terlibat sebagai sekretaris RW, dan untuk di tingkat kelurahan penulis
juga aktif dalam organisasi kelurahan yaitu Lembaga Pemberdayaan Masyarakat
(LPM) yang membidangi Pemuda, Olah Raga dan Seni Budaya. Selain itu pula, penulis
aktif dalam kegiatan organisasi social tingkat kelurahan yaitu Lembaga Peduli
Yatim Piatu dalam bidang Pendidikan, dimana lembaga ini selalu memberikan
bantuan dan memperhatikan kebutuhan-kebutuhan anak-anak yang sudah tidak
memiliki orang tua, baik bapak atau ibu atau kedua-duanya, Alhamdulillah,
melalui lembaga ini pula penulis bisa mengamalkan
kemampuan penulis dalam bidang bahasa Inggris untuk memberikan bimbingan dan
pembinaan bahasa Inggris gratis kepada anak-anak yatim piatu.
Selain dilingkungan, aktifitas penulis juga di tingkat
Kabupaten. Sesuai dengan hobi dan kemampuan bakat penulis dalam bidang seni, penulis
memiliki organisasi profesi yang membidangi kesenian yaitu Kelompok Muda-Mudi
Seni (KM2S). Organisasi ini penulis dirikan dengan sesama teman yang memiliki
visi dan misi yang sama dalam berkesenian tahun1991 ketika penulis baru selesai
kuliah di IKIP Bandung. Dengan organisasi ini, penulis dan teman-teman penulis
tidak hanya mengekspresikan hasrat berkesenian dalam music, akan tetapi
memberikan dan mewadahi para pemuda untuk aktif dalam organisasi dan memiliki
eksistensi. Alhamdulillah, dari organisasi ini telah melahirkan beberapa
anggota yang bisa berkiprah dalam membangun Kabupaten Ciamis baik sebagai
anggota Dewan, birokrat, politisi maupun
pengusaha.
Dari keaktifan penulis di organisai KM2S, tentunya
menjadi suatu peritimbangan untuk penulis direkrut untuk aktif dalam organisasi
kepemudaan yang lebih konstruktif yaitu Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI)
Kabupaten Ciamis. Penulis aktif di KNPI sebagai wakil sekretaris sejak tahun
2006 sampai 2009, dan sekarang termasuk dalam jajaran Dewan Pertimbangan DPD
KNPI Kabupaten Ciamis.
Itulah kiprah penulis, walaupun sebagai guru yang
harus setiap hari masuk kelas untuk membimbing siswa, disekolah dengan tugas
tambahan yang harus penulis selesaikan. Namun, tidak menjadi kendala untuk penulis
bisa bergaul dan bermasyarakat mulai tingkat RT sampai di tingkat Kabupaten.
BAB IV
HARAPAN DAN RENCANA KEGIATAN MASA DEPAN
Seperti yang penulis paparkan dalam latar belakang,
berkaitan dengan istilah professional guru. Guru
adalah suatu sebutan bagi jabatan, posisi, dan profesi bagi seseorang yang
mengabdikan dirinya dalam bidang pendidikan melalui interaksi edukatif secara
terpola, formal, dan sistematis. Dalam UU Nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan
Dosen pasal 1 dinyatakan bahwa :
“Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama
mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi
peserta didik pada jalur pendidikan formal, pada jenjang pendidikan dasar dan
pendidikan menengah”
Sebagai
karakteristik Guru profesional akan tercermin dalam penampilan pelaksanaan
pengabdian tugas-tugas yang ditandai dengan keahlian baik dalam materi maupun
metode. Keahlian yang dimiliki guru profesional adalah keahlian yang diperoleh
melalui suatu proses pendidikan dan pelatihan yang diprogramkan secara
khusus. Keahlian tersebut mendapat pengakuan formal yang dinyatakan dalam
bentuk sertifikasi, akreditasi, dan lisensi dari pihak yang berwenang. Dengan
keahliannya itu seorang guru mampu menunjukkan otonominya baik secara pribadi
maupun sebagai pemangku profesinya.
Di
samping keahlian, sosok profesional guru ditunjukkan melalui tanggung jawab
dalam melakukan seluruh pengabdiannya. Guru profesional hendaknya mampu memikul dan
melaksanakan tanggung jawab sebagai guru kepada peserta didik, orang tua,
masyarakat, bangsa, negara, dan agamanya. Guru profesional mempunyai tanggung
jawab pribadi, sosial, intelektual, moral dan spiritual. Tanggung jawab pribadi
yang mandiri yang mampu memahami dirinya, mengelola dirinya, mengendalikan
dirinya, dan menghargai serta mengembangkan dirinya. Tanggung jawab sosial
diwujudkan melalui kompetensi guru dalam memahami dirinya sebagai bagian yang
tak terpisahkan dari lingkungan sosial serta memilki kemampuan interaktif yang
efektif. Tanggung jawab intelektual diwujudkan melalui penguasaan berbagai
perangkat pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk menunjang
tugas-tugasnya. Tanggung jawab spiritual dan moral diwujudkan melalui
penampilan guru sebagai makhluk yang beragama yang prilakunya senantiasa tidak
menyimpang dari norma-norma dan moral.
Maka, dengan pemahaman tersebut di atas, penulis
berpendapat bahwa seorang guru bukanlah sosok yang hanya harus berkutat di
dalam kelas, masuk kelas - memberikan materi+memberi tugas - keluar kelas dan
pulang. Sebagai makhluk sosial yang professional, guru harus bertanggung jawab
bukan hanya di dalam kelas akan tetapi harus mempunyai tanggung jawab sosial
bahwa ketika di luarpun bahwa dia adalah seorang guru. Sehingga apabila kita
merujuk kembali pada sebuah sebutan bahwa guru itu “di gugu dan di tiru” adalah
benar adanya.
Oleh karena itu, di era teknologi sekarang ini banyak
hal yang bisa dilakukan oleh seorang guru untuk dapat “di gugu dan di
tiru”. Salah satunya adalah dengan
memanfaatkan teknologi IT. Karena sudah tidak bisa ditolerir lagi, kenyataan
sekarang IT bukan lagi sesuatu yang dipandang mewah bahkan mahal. Sehingga
dengan keadaan ini, sangat riskan IT digunakan oleh siswa untuk hal-hal yang
tidak bermanfaat bahkan juga merugikan, contohnya dengan game online,
pornograpi, dan jejaring sosial yang hanya digunakan sebagai alat curahan hati
dan adakalanya menjadi ajang caci maki dalam dunia maya.
Untuk itu, penulis mempunyai obsesi memanfaatkan IT
dalam menunjang hal-hal sebagai berikut:
-
Komunikasi guru, siswa dan orang tua.
Sehingga bisa dimanfaatkan tidak hanya di dalam kelas, akan tetapi guru bisa
melakukan komunikasi dan bimbinganya di luar kelas.
-
Sarana pengembangan diri. Dengan sarana
ini, guru bisa memanfaatkan IT untuk mencari informasi-informasi terkini baik
kebutuhan materi maupun kebutuhan lain yang menunjang terhadap keilmuannya.
-
Memberikan contoh tauladan. Bahwa IT
bukan untuk sarana yang tidak bermanfaat, tetapi akan sangat bermanfaat kalau
bisa memanfaatkannya dengan baik. Contohnya: Guru membuat blog, sehingga dapat
memotivasi untuk berkreasi dan mengekspresikan jiwanya. Ataupun bisa digunakan
sebagai sarana pembelajaran yang kreatif dan interaktif.
-
Membuka wawasan. IT bisa dijadikan
sebagai perpustakaan internasional, Karena apapun yang kita inginkan bisa
diperoleh disana.
Dengan demikian mutu pendidikan Insya Allah bisa
meningkat.
Ciamis, April 2012
Disusun sebagai salah
satu syarat
Sebagai
peserta Lomba Guru
Berprestasi
Tingkat Kab. Ciamis
Tahun
2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar