Pengertian Pembelajaran Langsung (experiental learning)
Pembelajaran langsung (experiental learning) merupakan salah
satu pandangan yang menghedaki model pembelajaran di mana siswa
dijadikan sebagai komponen yang paling aktif dalam pelaksanaan kegiatan
pembelajaran. Konsep tersebut dikenal juga dengan istilah learning by doing
bahwa belajar sebaiknya dialami melalui perbuatan langsung. Pandangan
tersebut didasarkan pada teori belajar yang dikemukakan oleh Rogers
bahwa sesungguhnya praktek pendidikan
menitikberatkan bukan pada segi pengajaran yang dilakukan oleh guru
akan tetapi pada aspek kegiatan belajar yang dilakukan oleh siswa.
Belajar harus dilakukan oleh siswa secara aktif baik dengan individual
maupun kelompok dengan melibatkan komponen fisik, emosional pengetahuan penghayatan dan internalisasi nilai-nilai (Dimyati dan Mudjiono, 2006).
Pada dasarnya kegiatan belajar dengan Pembelajaran langsung (experiental learning) tidak
semata-mata mengumpulkan atau menghafalkan fakta-fakta yang tersaji
dalam bentuk informasi/materi pelajaran atau sebagai latihan belaka
seperti yang tampak pada latihan membaca dan menulis, tetapi belajar
adalah proses yang melibatkan seluruh komponen fisik dengan psikis
seseorang dalam sebuah tindakan atau prilaku yang sangat kompleks yang
dialami oleh seseorang secara sendiri yang bersumber dari lingkungannya.
Pembelajaran langsung (experiental learning) dimaksudkan agar
siswa dalam kegiatan belajar siswa mengalami langsung peristiwa belajar
tersebut. Menurut Teori belajar Gagne (dalam Dimyati dan Mudjono,
2006) belajar terdiri dari tiga tahapan penting yaitu persiapan untuk
belajar, perolehan dan unjuk perbuatan serta retrival dan alih belajar. Ketiga hal tersebut merupakan fase yang dilewati siswa dalam kegiatan belajar.
Pandangan Rogers mendukung model Pembelajaran langsung (experiental learning) dimana
siswa harus mengalami sendiri kegiatn belajar tersebut. Roger (dalam
Dimyati, 2006) megemukakan bahwa prinsip pembelajaran yang optimal
harus melibatkan partisipasi langsung siswa secara bertanggung jawab
dalam proses belajar mengajar. Hal tersebut berarti bahwa siswa dapat
memperoleh pengetahuan
dan mengembangkan potensi dasar yang dimilikinya jika dalam kegiatn
pembelajaran yang dilakukan dapat berpartisipasi secara aktif pada
kegaitn pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru dalam kelas.
Selain itu kegiatan Pembelajaran langsung (experiental learning) dimana
siswa harus mengalami sendiri ditegaskan oleh Edgar Dale bahwa belajar
yang paling baik adalah belajar melalui pengalaman langsung sehingga
siswa tidak sekedar mengamati secara langsung tetapi ia harus
menghayati, terlibat secara langsung dalam perbuatan dan bertanggung
jawab terhadap hasilnya (dalam Dimyati dan Mudjiono, 2006) yang
bersesuaian dengan pandangan Rogers bahwa belajar mengalami atau (experiental learning) dapat
terjadi jika siswa mampu mengevaluasi diri sendiri. Dengan melakukan
kegiatan belajarn langsung siswa dapat memberi peluang untuk belajar
kreatif, self evaluation dan kritik diri sendiri.
Langkah-langkah Pembelajaran Langsung (experiental learning)
Pandangan tentang Pembelajaran langsung (experiental learning) mengarah
pada asumsi dasar bahwa sesungguhnya pembelajaran dengan menggunakan
model pembeljaran langsung menuntut keterlibatan siswa secara penuh dan
sungguh-sungguh. Rogers (dalam Dimyati dan Mudjiono, 2006) mengemukakan
beberapa langkah yang harus dilakukan oleh guru dalam menerapkan model
pembelajaran langsung yaitu:
- Guru memberikan kepercayaan kepada kelas agar memilih belajar secara terstruktur.
- Guru dan siswa membuat kontrak belajar
- Guru menggunakan metode inkuiri atau belajar menemukan.
- Guru menggunakan metode simulasi
- Guru mengadakan latihan kepekaan agar siswa mampu menghayati perasaan dan berpartisipasi pada kelompok lain
- Guru bertindak sebagai fasilitator dalam belajar
- Guru menggunakan kegiatan pembelajaran berprogram agar tercipta bagi siswa peluang untuk menumbuhkan kreatifitas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar