08 April 2012

E-Learning III

Bagaimana Guru Mengaktifkan Siswa Belajar

Untuk mengaktifkan siswa belajar, maka hendaknya membuat pelajaran yang diajarkan itu menantang, merangsang dan menggugah daya cipta siswa untuk menemukan sesuatu dan mengesankan. Ada beberapa prinsip yang sangat penting diketahui dan diterapkan oleh guru yaitu:
Prinsip motivasi
Guru hendaknya bertindak selaku motivator untuk merangsang daya dorong pribadi siswa melakukan sesuatu (motivasi intrinsik pada diri siswa dan motivasi ekstrinsik dari luar diri siswa). Untuk motivasi intrinsik, menggairahkan perasaan ingin tahu siswa, keinginan untuk mencoba dan hasrat untuk maju dalam belajar dan untuk motivasi dari luar/ekstrinsik, siswa diberi ganjaran berupa pujian atau hukuman yang wajar.
Prinsip latar atau konsep,
Siswa akan terangsang mempelajari sesuatu jika mengetahui adanya hubungan langsung pada hal-hal yang sudah diketahui sebelumnya. Guru hendaknya mengetahui apa kira-kira pengetahuan keterampilan, sikap dan pengalaman yang sudah dimiliki siswa. Dengan pengetahuan latar ini, guru dapat menyajikan bahan pelajaran baru.
Prinsip keterarahan pada titik pusat/fokus
Suatu pelajaran hendaknya dipolakan agar mampu menjaring bahagian-bahagian yang terpisah dari pelajaran. Dengan pola itu siswa dapat memusatkan perhatian pada bahagian inti pelajaran dan secara menyeluruh dan berkesinambungan dapat memahami keterkaitan bahagian-bahagian pelajaran tersebut. Titik pusat itu akan membatasi keluasan dan kedalaman tujuan belajar yang ingin dicapai dalam bentuk rumusan standar kompotensi, kompotensi dasar dan indikator
Prinsip hubungan sosial
Kegiatan belajar bersama dalam kelompok perlu dikembangkan dikalangan siswa, karena hasil belajar akan lebih baik. Pengelompokan siswa (4 – 6 orang perkelompok) dapat dilakukan dengan pendekatan kemampuan, tempat tinggal, jenis kelamin, dan minat. Setiap kelompok diberi tugas yang berbeda dari sumber materi yang sama.
Prinsip belajar sambil bekerja
Bekerja merupakan tuntutan menyatakan diri untuk berprestasi pada diri anak, karena itu berilah kesempatan mengembangkan dirinya melalui kegiatan bekerja sambil belajar atau belajar sambil bekerja. Perolehan melalui kegiatan bekerja mencari dan menemukan sendiri tidak mudah dilupakan. Semakin bertambah usia dan pengalaman, makin berkurang kadar kerja dan makin bertambah kadar berpikir.
Prinsip individualitas/perbedaan individualitas
Setiap anak dilahirkan menurut kadarnya atau kemampuan masing-masing (fitrah) dengan latar belakang kehidupan sosial yang berbeda-beda. Guru hendaknya tidak memperlukan setiap siswa sama. Seharusnya, guru mencari informasi dari setiap siswa untuk mengetahui latar dan berilah peluang untuk mengembangkan “fitrahnya” dalam mencari dan menemukan sendiri, merasakan getaran pikiran, perasaan, hati dan kemauannya.
Prinsip menemukan sendiri
Perolehan yang ditemukan sendiri akan sangat terkesan pada diri siswa, sebab itu berilah peluang dan bimbingan agar siswa secara aktif menemukan sendiri apa yang diketahuinya, dirasakan, dan dipikirkannya.
Prinsip memecahkan masalah.[1]
Guru hendaknya melibatkan siswa dalam berbagai pengalaman yang mengandung problema dan memerlukan pemecahan. Berilah peluang dan bimbinglah agar siswa mampu memilih alternatif pemecahan masalah.
Prinsip-prinsip belajar di atas merupakan system Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA) yang memberi peluang kepada siswa belajar proses untuk mengembangkan aspek kognitif, afektif, dan psikomotornya.

Sumber: http://elearningpendidikan.com/bagaimana-guru-mengaktifkan-siswa-belajar.html

Tidak ada komentar: