Bagaimana Guru Mengaktifkan Siswa Belajar
Untuk mengaktifkan siswa belajar, maka hendaknya membuat pelajaran
yang diajarkan itu menantang, merangsang dan menggugah daya cipta siswa
untuk menemukan sesuatu dan mengesankan. Ada beberapa prinsip yang
sangat penting diketahui dan diterapkan oleh guru yaitu:
Prinsip motivasi
Guru hendaknya bertindak selaku motivator untuk merangsang daya
dorong pribadi siswa melakukan sesuatu (motivasi intrinsik pada diri
siswa dan motivasi ekstrinsik dari luar diri siswa). Untuk motivasi
intrinsik, menggairahkan perasaan ingin tahu siswa, keinginan untuk
mencoba dan hasrat untuk maju dalam belajar dan untuk motivasi dari
luar/ekstrinsik, siswa diberi ganjaran berupa pujian atau hukuman yang
wajar.
Prinsip latar atau konsep,
Siswa akan terangsang mempelajari sesuatu jika mengetahui adanya
hubungan langsung pada hal-hal yang sudah diketahui sebelumnya. Guru
hendaknya mengetahui apa kira-kira pengetahuan keterampilan, sikap dan pengalaman yang sudah dimiliki siswa. Dengan pengetahuan latar ini, guru dapat menyajikan bahan pelajaran baru.
Prinsip keterarahan pada titik pusat/fokus
Suatu pelajaran hendaknya dipolakan agar mampu menjaring
bahagian-bahagian yang terpisah dari pelajaran. Dengan pola itu siswa
dapat memusatkan perhatian pada bahagian inti pelajaran dan secara
menyeluruh dan berkesinambungan dapat memahami keterkaitan
bahagian-bahagian pelajaran tersebut. Titik pusat itu akan membatasi
keluasan dan kedalaman tujuan belajar yang ingin dicapai dalam bentuk
rumusan standar kompotensi, kompotensi dasar dan indikator
Prinsip hubungan sosial
Kegiatan belajar bersama dalam kelompok perlu dikembangkan dikalangan
siswa, karena hasil belajar akan lebih baik. Pengelompokan siswa (4 – 6
orang perkelompok) dapat dilakukan dengan pendekatan kemampuan, tempat
tinggal, jenis kelamin, dan minat. Setiap kelompok diberi tugas yang
berbeda dari sumber materi yang sama.
Prinsip belajar sambil bekerja
Bekerja merupakan tuntutan menyatakan diri untuk berprestasi pada
diri anak, karena itu berilah kesempatan mengembangkan dirinya melalui
kegiatan bekerja sambil belajar atau belajar sambil bekerja. Perolehan
melalui kegiatan bekerja mencari dan menemukan sendiri tidak mudah
dilupakan. Semakin bertambah usia dan pengalaman, makin berkurang kadar
kerja dan makin bertambah kadar berpikir.
Prinsip individualitas/perbedaan individualitas
Setiap anak dilahirkan menurut kadarnya atau kemampuan masing-masing
(fitrah) dengan latar belakang kehidupan sosial yang berbeda-beda. Guru
hendaknya tidak memperlukan setiap siswa sama. Seharusnya, guru mencari
informasi dari setiap siswa untuk mengetahui latar dan berilah peluang
untuk mengembangkan “fitrahnya” dalam mencari dan menemukan sendiri,
merasakan getaran pikiran, perasaan, hati dan kemauannya.
Prinsip menemukan sendiri
Perolehan yang ditemukan sendiri akan sangat terkesan pada diri
siswa, sebab itu berilah peluang dan bimbingan agar siswa secara aktif
menemukan sendiri apa yang diketahuinya, dirasakan, dan dipikirkannya.
Prinsip memecahkan masalah.[1]
Guru hendaknya melibatkan siswa dalam berbagai pengalaman yang
mengandung problema dan memerlukan pemecahan. Berilah peluang dan
bimbinglah agar siswa mampu memilih alternatif pemecahan masalah.
Prinsip-prinsip belajar di atas merupakan system Cara Belajar Siswa
Aktif (CBSA) yang memberi peluang kepada siswa belajar proses untuk
mengembangkan aspek kognitif, afektif, dan psikomotornya.
Sumber: http://elearningpendidikan.com/bagaimana-guru-mengaktifkan-siswa-belajar.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar